Jumat, 14 Januari 2011

Hari #1 : Surat ini untukmu..

Pukul 04.50 WIB, alarm ponselku berbunyi. Seperti biasa, sejak jam kerja berubah menjadi siang hari, jam biologisku pun berubah. Masih dengan waktu yang di setel sama, tapi saat ini rasanya sangat sulit menghindar dari pelukan bantal dan guling. Tapi tidak! Hari ini aku harus bangun lebih pagi.

Entah kenapa aku selalu punya gairah yang lebih saat hari Jumat menyapa. Entahlah... selain atmosfer weekend yang sudah di depan mata, hari ini punya begitu banyak energi. Pertama, malam nanti lelakiku akan pulang dari Ibukota. Maklum.. lelakiku ini termasuk dalam istilah suami PJKA, yaitu suami Pulang Jumat Kembali Ahad". Tapi tak mengapa, ini proses yang harus kami jalani, meskipun harus membayar rindu.

Kedua, hari ini aku akan kembali bercuap-cuap di depan microphone. Oh Tuhan, Kau tahu betapa aku mencintai pekerjaanku ini. Berbicara dengan banyak orang, lalu masuk ke ruang-ruang dimana hanya audio yang bisa menembusnya. Pada akhirnya aku berharap, celotehku akan bisa menginspirasi yang mendengarkan. Aku memohon semoga kau berikan aku waktu untuk bisa bertahan di pekerjaan ini.

Dan terakhir... hari ini, teman kantorku berulang tahun. Happy birth day untuk Vyra Winata. Sebuah pesta "penyiksaan" telah kami siapkan. Telor busuk, terigu, beberapa air keruh dan tentunya kue tart telah kami sembunyikan dengan rapi hingga jam kantor berakhir. Dan pada waktu yang telah dinantikan, ia meniup lilinnya dengan rupa berlumuran cokelat. Tenang.. ini tanda kami semua sayang padamu, teman.

Di luar perayaan ini, ada satu essensi yang hari ini, kemarin maupun hari esok ingin selalu ada. Yaitu sosok "teman". Teman buat saya adalah seperti pasangan hidup, dengan jenis cinta yang berbeda. Teman adalah disaat ia tak ada, lalu kita akan merindukannya. "Hari ini temanku Rully Austin baru saja cuti seminggu untuk pulang kampung, dan begitu pintu ruangannya terbuka, aku memeluknya dengan erat sebagai penyambutan selamat datang".

Teman adalah seseorang yang bisa membuat kita tertawa hingga menangis, dan menangis saat tertawa. Teman adalah seseorang yang akan menunjukkan jalan kembali saat kau keluar "track" hidup. Seperti "perempuan sore" yang kembali membuatku menulis di blog yang sudah dua tahun lebih kutinggalkan hingga lupa password. Atau dalam bahasa pakar ekonomi, teman adalah aset yang tidak akan pernah mengalami depresiasi nilai, di saat inflasi maupun deflasi. Kalo definisi terakhir terlalu sulit dipahami, abaikan saja. Essensinya jauh lebih penting.

Jadi kalo ditanya, untuk siapakah surat cinta pertamaku ini. Jawabannya adalah untuk kalian ... temanku.





1 komentar:

  1. yay! senang banget baca posting ini. senang banget tahu esensi teman. senang banget ngobrol di ruang makan tadi. senang banget duduk mengetik di sebelahmu tadi. lalu mari menulis, aku akan memeriksa, aku akan mengomentari. besok nulis lagi ya :p

    *cheers*

    BalasHapus